us

Sunday, September 20, 2015

LINGKUNGAN KELUARGA



 
          LINGKUNGAN KELUARGA  

 <<<<< MEDIASOSIAL>>>>>


Di berbagai belahan dunia dengan beragam budaya dan sistem sosial, keluarga merupakan unit sosial penting dalam bangunan masyarakat. Keluarga merupakan warisan umat manusia yang terus dipertahankan keberadaannya dan tidak lekang oleh perubahan zaman. Berbagai perubahan oleh faktor perkembangan zaman tentu saja memengaruhi corak dan karakteristik keluarga, namun substansi keluarga tidak terhapuskan. Keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan. Jaringan tersebut selain terdiri dari kerabat yang masih memiliki hubungan darah juga mencakup kerabat fiktif, seperti sahabat keluarga. Pada umumnya, fungsi yang dijalankan oleh keluarga seperti melahirkan dan merawat anak, menyelesaikan masalah, dan saling peduli antar anggotanya tidak berubah substansinya dari masa ke masa. Namun, bagaimana keluarga melakukannya dan siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut dapat berubah dari masa ke masa dan bervariasi diantara berbagai budaya.


Ditengah zaman yang penuh dengan pergolakan, perubahan yang pesat dan berbagai ketidakpastian, keluarga kian menghadapi tantangan yang berat. Agar keluarga tetap menjadi faktor yang signifikan dan berperan positif bagi masyarakat, maka keluarga harus memiliki kelentingan dalam menghadapi tantangan zaman. Pendekatan kelentingan keluarga bertujuan untuk mengenali dan membentengi proses interaksi yang menjadi kunci bagi kemampuan keluarga untuk bertahan dan bangkit dari tantangan kehidupan yang mengganggu. Menjadi orang tua merupakan salah satu tahapan yang dijalani oleh pasangan yang memiliki anak. Masa transisi menjadi orang tua pada saat kelahiran anak pertama terkadang menimbulkan masalah bagi relasi pasangan dan dipersepsi menurut kualitas perkawinan. Selain itu, kajian psikologis juga memperlihatkan bahwa perempuan menjalani transisi yang lebih sulit daripada laki-laki. Apalagi bila masalah ini berkaiatan dengan pilihan antara mengurus anak dengan kesempatan ekonomis. Dukungan dari sanak keluarga sangat diperlukan agar perempuan tetap berjuang dengan susah payah dalam menjalankan fungsi keibuannya dengan baik. Bila dukungan sanak keluarga sangat kurang, maka keterlibatan dan dukungan suami menjadi andalan utama. Keluarga merupakan tempat yang penting bagi perkembangan anak secara fisik, emosi, spritual, dan sosial. Karena keluarga merupakan sumber kasih sayang, perlindungan, dan identitas bagi anggotanya. Keluarga menjalankan fungsi yang penting bagi keberlangsungan masyarakat dari generasi ke generasi. Dari kajian lintas budaya ditemukan dua fungsi utama keluarga, yakni internal memberikan perlindungan psikososial bagi para anggotanya, dan eksternal mentransmisikan nilai-nilai budaya pada generasi selanjutnya.


Gaya kepemimpinan orangtua terhadap anak sangat bervariasi. Ada yang gaya kepemimpinannya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh  tetapi ada juga yang penuh cinta kasih. Perbedaan gaya kepemimpinan seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi anak. Cara memberikan hukuman misalnya: kalau anak dipukul karena nakal, maka ketika dia sudah dewasa  cara semacam itu dapat menimbulkan ketegangan yang lebih berat antara anak dan orangtua.
Dengan perkembangan zaman yang sangat pesat, dengan dimulainya era teknologi mengakibatkan perubahan tingkah laku dan gaya hidup manusia pada saat ini. Kecenderungan untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat mengakibatkan banyak pula penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam kehidupan yang  mengakibatkan orangtua yaitu baik ayah maupun ibu diwajibkan sama-sama bekerja untuk memenuhi kelangsungan hidup. Kesibukan bekerja menyebabkan intensitas bertemu dan berkomunikasi dalam keluarga relatif terbatas. Bahkan banyak diantara orangtua yang tidak mengetahui apa saja aktivitas anak ketika mereka tidak berada dirumah. Kesibukan orangtua tersebut menimbulkan kurangnya waktu bagi orangtua terhadap anak untuk saling berkomunikasi serta kurangnya perhatian bagi sianak, yang mengakibatkan anak menjadi nakal dan suka mengucapkan kata-kata kotor yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat. Bahkan si anak tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya.  Selain itu karena sibuknya orangtua tersebut bekerja maka apa pun yang di inginkan oleh si anak orangtua langsung memberikan apa yang diminta oleh si anak tersebut. Orangtua yang sibuk dengan tugasnya jika mampu secara finansial biasanya menaruh harapan kepada pembantu rumah tangga dalam mengasuh, membesarkan dan mengajari anak mereka. Dengan begitu pembantu lebih leluasa menanamkan pengaruh kepada anak. Dalam rekreasi, banyak peran pengganti orangtua seperti media elektonik, pusat hiburan, pembantu, nenek/ kakek. Dalam hal penumbuhan perlindungan dan afeksi, banyak orangtua kurang memiliki waktu dan kemampuan. Dengan gaya kepemimpinan yang seperti ini maka orangtua akan sulit menciptakan karakter anak yang tekun.